Partner Kerja Toxic Hadapi Dengan Ini |
Partner Kerja Toxic Hadapi Dengan Ini
Partner Kerja Toxic Hadapi Dengan Ini - Tempat kerja merupakan rumah kedua bagi semua orang, tetapi bagaimana jika ada parner kerja toxic? Tentu itu menjadikan suasana yang berbeda. Setiap orang memiliki karakteristik unik masing-masing baik positif maupun negatif. Karakter dari setiap orang sangat dipengaruhi oleh lingkungan internal, lingkungan eksternal dan gaya hidupnya. Bagi yang belum terbiasa, mungkin akan terasa mengganggu, sebaliknya jika sudah terbiasa dengan hal tersebut, akan menjadikan Anda kebal dengan apapun sifat mereka. Dan bagi yang acuh dengan lingkungan sekitar, mungin juga dapat dengan mudah mengabaikannya. Tetapi Anda juga perlu untuk memahami karakteristik orang agar dapat menjaga jarak dan mengantisipasi partner kerja toxic di kantor.
Berikut adalah tipe partner keja yang harus diwaspadai.
1. Rajanya Gosip
Terkadang orang seperti ini adalah tipe orang yang menusuk dari belakang. Meraka juga akan menjadi lebih sensitif ketika dianggap sebagai pesaing dalam bekerja. Persaingan ini pasti tidak akan menjadi sehat ketika ada orang mencoba menjatuhkan Anda dari belakang dengan menghalalkan segala cara. Berhati-hatilah untuk bergaul dengan mereka walaupun tampak ramah dan mudah bergaul. Ketika Anda sedang tidak berada dikelompoknya, bisa menjadi pisau yang menusuk dari belakang. Aturlah batas komunikasi dengan orang tipe ini, jangan beritahu mereka tentang hal-hal sensitif dalam hidup Anda karena bisa menjadi bahan gunjingan mereka.
2. Selalu Telat Masuk Kerja
Pernahkah Anda atau partner kerja terlambat masuk? Ya itu
mungkin wajar terjadi jika terjadi dalam waktu yang sangat jarang dan
disebabkan oleh alasan mendesak. Bagaimana jika itu terjadi pada rekan kerja
Anda dan terjadi dalam waktu berulang dan berkelanjutan? Tentu akan menjadikan
Anda merasa tidak nyaman, apalagi jika dia adalah partner di kantor. Banyak projek
atau tugas yang bisa tertunda, ataupun beban kerja Anda bisa bertambah 2 kali
lipat. Jika sudah melebihi batas tolerir dan terlambat sudah menjadi kebiasaan
buruk partner kerja, mungkin bisa sampaikan langsung secara halus tentang
hal-hal yang menjadi masalah sebagai partner. Tetapi apabila rekan kerja Anda memiliki sifat keras dan tidak mau menerima masukan, alangkah baiknya
orang yang memiliki jabatan lebih d atas atau senior yang memberikan kritik
terhadap partner kerja Anda..
3. Tukang Kritik tapi Anti Kritik
Kritik bisa menjadi 2 sisi tajam berbeda, pertama adalah
sisi positif. Kritik bisa membangun dalam arti kritik memberikan saran dan
masukan terhadap apa yang sedang diperbincangkan. Kedua adalah sisi negative,
pada sisi ini kritik dijadikan alat untuk menjatuhkan satu dengan lainnya.
Kritik diberikan tanpa adanya masukan solusi, dan ketika Anda memberikan kritik
atau masukan kepada rekan Anda, akan ditolak mentah-mentah. Berhati-hatilah dalam menggapi setiap pernyataan dari partner kerja toxic seperti ini.
4. Sok Tahu Dan Sok Benar
Dalam memberikan penjelasan terhadap suatu masalah, pasti diharuskan berdasar data dan fakta. Ketika ada rekan berdebat dalam masalah pekerjaan tanpa memberikan alasan jelas tetapi selalu memaksakan opininya, ini adalah tipe rekan yang harus Anda hindari. Selalu gunakan kepala dingin dan jangan sampai terbawa emosi ketika berhadapan dengan tipe partner kerja toxic ini.
5. Tukang Adu Domba
Hasutan dari rekan kerja yang disebarluaskan demi terjadinya
perselisihan, menjadi permasalahan tersendiri yang harus Anda waspadai. Hal ini
dilakukan dengan tujuan menjatuhkan rekan dan mendapatkan keuntungan dari
sebuah perselisihan. Berhati hatilah dengan tipe ini, karena tipe sangat pandai
membaur untuk menyebar luaskan hasutan demi hasukan. Gunakan cara berpikir cerdas
untuk memproses mana informasi benar dan mana informasi salah.
6. Tukang Atur
Yang suka mengatur hanya pemimpin atau atasan saja? Tentu
tidak, pasti Anda pernah merasakan rekan kerja suka memberi perintah walaupun
sebenarnya Anda memiliki jabatan setara. Orang ini juga merupakan orang egois
yang mementingkan dirinya sendiri. Cara komunikasi tidak tepat antar rekan
kerja juga bisa memberikan dapak kurang baik. Kita harus bisa memposisikan diri
dengan siapa kita berbicara. Selain itu kita harus memahami kepada siapa kita
bisa memberikan perintah dan harus memfilter apakah perintah ini sesuai dengan
pekerjaan atau tidak.