Semur Jengkol |
Manfaat Jengkol Untuk Kesehatan
Manfaat Jengkol Untuk Kesehatan - Jengkol atau dalam bahas latin dikenal dengan Archidendron Pauciflorum menjadi salah satu bahan makanan yang banyak digemari khususnya di daerah Asia Tenggara. Meskipun baunya yang sangat kuat jengkol adalah makanan populer di Indonesia dan juga dikonsumsi di daerah Malaysia, Myanmar dan Thailand. Buahnya memiliki bentuk gepeng membentuk spiral dan berwarna coklat yang mengkilat. Beberapa makanan olahan dari jengkol yang ada di Indonesia adalah semur, balado, gulai maupu keripik. Setelah diolah makanan ini mengeluarkan aroma yang dianggap sebagai penggugah nafsu makan, akan tetapi sebagian orang juga tidak menyukai aromanya. Proses memasak atau pengolahan yang tepat akan mengurangi aroma dari makanan yang terkenal akan baunya ini. Dibalik aromanya yang khas manfaat jengkol dalam pemenuhan gizi juga sangat berkaitan. Dalam Tabel Komposisi Pangan Indonesia (TKPI) jengkol memiliki kandungan gizi yang melimpah diantaranya:
- Kalori = 192 kal
- Protein 5,4 gram g
- Lemak = 0,3 g
- Karbohidrat = 40,7 g
- Kalsium (Ca) = 4 mg
- Fosfor(P) = 150 mg
- Besi (Fe) = 0,7 mg
- Serat = 1,5 g
- Natrium (Na) = 60 mg
- Kalium (Ka) = 241 mg
- Tembaga (Cu) = 0,6 mg
- Vitamin B1 = 0,05 mg
- Vitamin B2 =0,2 mg
- Vitamin C = 31 mg
Semua kandungan tersebut berdasarkan Komposisi Zat Gizi Makanan per 100 gram BDD (Bagian yang Dapat Dimakan).
Berdasarkan kandungan gizi yang ada didalamnya berikut merupakan manfaat kesehatan dari jengkol:
1. Megatasi radikal bebas
Beberapa vitamin yang terdapat pada makanan yang satu ini seperti vitamin B1, Vitamin B2 serta vitamin C dapat berperan sebagai antioksidan didalam tubuh untuk megatasi radikal bebas yang menjadi penyebab daya imun yang melemah.
2. Mencegah atau menguragi dampak diabetes dan tekanan darah tinggi
Dalam sebuah jurnal ilmiah yang dipublikasikan oleh National Library of Medicine dengan judul Evaluating the toxic and beneficial effects of jering beans (Archidendron jiringa) in normal and diabetic rats , memaparkan tentang sebuah hasil ujicoba jengkol terhadap hubungannya dengan tikus. Walaupun belum memberikan hasil pasti untuk manusia, dalam percobaan tersebut memberikan harapan baru tentang beberapa efek menguntungkan yang dialami pada tikus diabetes.
3. Mencegah Anemia
Anemia atau yang dikenal dengan kurang darah adalah kondisi dimana sel–sel darah merah tidak cukup mengandung hemoglobin (hb). Hemoglobin sendiri merupakan protein yang banyak mengandung zat-zat besi yang berfungsi untuk mengikat dam mengangkut oksigen dalam tubuh. Kandungan zat besi pada jengkol sekitar 0,7 mg per 100 gram menjadikan makanan yang satu ini dapat menjadi sebuah alternatif makanan dalam menambah kandungan zat besi dalam tubuh agar fungsi dari hemogoblon dalam darah dapat befungsi secara optimal.
4. Menjaga kesehatan kehamilan
Fosfor merupakan nutrisi penting bagi ibu hamil dan janin yang dikandungnya. Nutrisi ini berperan dalam kesehatan tulang dan gigi, perbaikan sel dan jaringan serta menjaga ritme detak jantung normal. Oleh karena itu dengan kandungan fosfor sekitar 150 mg per 100 gram, jengkol juga dapat menjadi sumber makanan penghasil fosfor.
5. Mencegah Maag
Dalam sebuah studi yang dipublikasikan oleh Global Journal of Pharmacology, ekstrak jengkol memiliki peran dalam mencegah asam lambung. Percobaan tersebut menghasilkan peningkatan enzim superoxide dismutase (SOD), yaitu enzim yang berfungsi melapisi lambung yang diakibatkan oleh asam lambung. Walaupun percobaan masih dilakukan terhadap hewan tikus, study ini juga telah memberikan pandangan baru terhadap khasiat jengkol.
6. Mengatasi Konstipasi
Konstipasi atau sembelit dapat diatasi salah satunya dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung serat. Dalam beberapa jurnal ilmiah, dikatakan bahwa orang yang mengkonsumsi serat dalam jumlah yang kurang lebih rentan mengalami kosntipasi. Dengan kandungan 1,5 gram per 100 gram jengkol, makanan yang memiliki bau yang khas ini dapat dijadikan opsi dalam memenuhi kebutuhan serat.
Jadi, apakah kalian termasuk tim yang suka mengkonsumsi jenkol atau tidak?